Meski survei menunjukkan optimisme yang mulai tumbuh di kalangan pelaku industri, ancaman tarif, ekonomi global yang lesu, serta penguatan dolar AS dapat menghambat prospek pertumbuhan ini, meskipun lingkungan regulasi yang lebih mendukung bisnis tengah diupayakan.
“Saya rasa dari perspektif ekspansi manufaktur, tarif tidak akan membantu kami mempertahankan momentum pertumbuhan ini,” ujar Timothy Fiore, Ketua ISM Manufacturing Business Survey Committee, dalam konferensi pers.
Pasar saham mengalami pelemahan dan dolar AS menguat pada Senin pagi setelah Trump mengumumkan rencana untuk menaikkan bea impor bagi mitra dagang utama AS. Ia juga menegaskan bahwa tarif terhadap Uni Eropa “pasti akan diberlakukan.” Baik Kanada maupun Meksiko telah berjanji akan melakukan pembalasan jika Trump benar-benar menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan membatasi migrasi ilegal dan perdagangan narkoba.
Laporan ISM juga menunjukkan bahwa produsen menghadapi biaya produksi yang lebih tinggi di tengah permintaan yang kuat. Indeks harga yang dibayarkan naik 2,4 poin menjadi 54,9, level tertinggi sejak Mei tahun lalu.
(bbn)



























