Dalam lelang SRBI 24 Januari 2025, rata-rata bunga yang diberikan untuk tenor 3 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan masing-masing adalah 6,72%, 6,75%, dan 6,84%. Turun dibandingkan lelang 17 Januari 2025 yaitu masing-masing 6,85%, 6,91%, dan 6,98%.
Perbaikan Likuiditas BBNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) diperkirakan menjadi salah satu yang merasakan dampak positif dari perbaikan kondisi likuiditas tersebut. BBNI memperkirakan penyaluran kredit tumbuh 8-10% tahun ini.
“Kenaikannya berasal dari kondisi likuiditas yang membaik,” lanjut riset CGS.
Perbaikan likuiditas BBNI akan ditopang oleh pertumbuhan pendanaan murah atau Current Account/Saving Account (CASA). “Perseroan menyatakan cabang dan transformasi digital akan menjadi inisiatif strategis utama BBNI dalam upaya untuk memperkuat franchise CASA dan meningkatkan pendanaan berbiaya rendah,” tambah riset CGS.
Pada 2024, BBNI mencatat tabungan tumbuh 11% year-on-year (yoy) dan akan terus kuat pada tahun ini. Aplikasi mobile banking Wondr, akan membantu meningkatkan transaksi nasabah ritel BBNI.
“Berkat aplikasi baru, pengguna aktif meningkat dari 30% pada aplikasi lama menjadi 65% saat ini. Wondr memiliki 5.3 juta pengguna per Desember 2024, dengan penambahan hampir 1 juta pengguna per bulan,” tulis riset CGS.
Oleh karena itu, CGS menilai kemajuan transformasi pendanaan BBNI belum diakui oleh pasar karena investor masih berfokus pada kualitas kredit dan penjaminan sejak manajemen baru.
CGS pun mempertahankan rating beli (buy) untuk saham BBNI dengan target harga di Rp 6.000. Pada perdagangan Kamis (30/1/2025), harga saham BBNI ditutup di Rp 4.770. Jadi, ke depan ada peluang keuntungan mencapai 25,79%.
(tim)