Kasus serupa juga terjadi pada Desember lalu dalam penerbangan Air Busan. Sebelum lepas landas, asap terdeteksi akibat power bank yang digunakan penumpang untuk mengisi daya ponsel. Awak kabin segera memadamkan sumber asap, sehingga tidak ada insiden lebih lanjut.
Investigasi Gabungan Akan Dilakukan
Pihak berwenang berencana melakukan investigasi forensik gabungan pada Jumat (31/01/2025) untuk menentukan titik awal dan penyebab kebakaran di pesawat Air Busan.
Sebelumnya, pertemuan koordinasi telah digelar dengan melibatkan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi, Kepolisian Metropolitan Busan, Markas Pemadam Kebakaran Busan, serta Layanan Forensik Nasional. Diskusi ini juga membahas langkah-langkah keselamatan, mengingat sayap pesawat masih berisi 15.875 kilogram bahan bakar penerbangan.
Dalam pemeriksaan awal yang dilakukan Rabu (29/01/2025), kementerian menyatakan tidak menemukan indikasi adanya aksi terorisme. Namun, pada Kamis (30/01/2025), pihak berwenang menegaskan bahwa temuan tersebut masih bersifat sementara, sehingga mereka tidak menutup kemungkinan faktor lain, termasuk terorisme, dalam penyelidikan yang masih berlangsung.
(del)