Dalam pernyataannya, The Fed menyebut laju inflasi memang masih terakselerasi. Tidak ada lagi kalimat bahwa inflasi menuju target 2%.
Namun Powell kemudian memberi penjelasan bahwa penghapusan kalimat tersebut hanya bertujuan untuk mempersingkat, tidak bertele-tele. Dia menegaskan tidak ada sinyal di balik penghapusan kalimat tersebut.
“Saya tidak bisa mempercayainya. Sebab, The Fed pasti paham bahwa pasar meneliti semua kata dan kalimat yang mereka berikan.” tegas Win Thin dari Brown Brothers Harriman & Co yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Artinya, inflasi masih akan menjadi momok bagi perekonomian Negeri Paman Sam. Saat inflasi masih tinggi, maka lebih sulit bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi kurang menguntungkan saat suku bunga masih tinggi.
(aji)































