Untung lebih besar bagi pembeli emas 5 tahun lalu atau pada Januari 2020, kala harganya masih di Rp768.000 per gram. Keuntungan yang bisa dikantongi mencapai 89,58% bila dijual hari ini.
Pembeli emas 10 tahun lalu, lebih semringah lagi. Dengan modal pembelian satu dasawarsa lalu di kisaran Rp561.000 per gram, bila menjualnya hari ini maka potensi untung bisa diserok mencapai 159,53%.
Trump minta bunga turun
Kenaikan harga emas Antam hari ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan pasar global.
Harga emas dunia pada Jumat pagi ini bergerak naik, bersiap membukukan kinerja mingguan yang positif dengan kenaikan lebih dari 2%, didukung oleh sentimen pasar global yang memicu permintaan aset safe haven.
Harga emas dunia semalam ditutup di level US$ 2.754,87 per troy ounce dan pagi ini bergerak makin naik di kisaran US$ 2.760,15 per troy ounce, naik 0,18% dibanding kemarin. Posisi harga tersebut juga mengimplikasikan penguatan lebih dari 2% dibanding posisi akhir pekan lalu.
Level tersebut juga semakin mendekati rekor harga penutupan tertinggi emas yang pecah pada 30 Oktober di US$ 2.787,61 per troy ounce.
Di depan peserta World Economic Forum siang waktu setempat, melalui pidato yang disiarkan online, Presiden AS Donald Trump menyatakan niatnya untuk memukul Uni Eropa dengan penerapan pungutan impor dalam upayanya mendorong kebangkitan manufaktur AS.
Ancaman Trump itu, yang kini banyak dilihat sebagai bagian dari taktik negosiasi kesepakatan perdagangan, masih membuat pasar bergerak gelisah. Permintaan terhadap aset safe haven seperti emas jadi terkerek.
Pada saat yang sama, pernyataan Trump setelah pidatonya di forum tersebut yaitu soal suku bunga The Fed, bank sentral AS, memberi sentimen lebih bagus lagi bagi emas.
Trump mempertanyakan keputusan The Fed terkait kebijakan suku bunga. "Saya pikir saya memahami suku bunga jauh lebih baik daripada mereka, dan saya yakin saya memahaminya jauh lebih baik daripada orang yang terutama bertanggung jawab membuat keputusan itu," kata Trump, mengacu pada Powell, saat berbicara kepada wartawan dari Ruang Oval pada hari Kamis.
Trump mengimplikasikan ia menginginkan tingkat bunga acuan di AS bergerak lebih rendah dengan harga minyak terus turun karena ambisi AS menggenjot produksi. "Ketika harga energi turun, itu akan menekan turun inflasi. Jadi, secara otomatis tingkat bunga acuan bisa dibawa turun," kata Trump.
Lingkungan suku bunga yang rendah akan menguntungkan emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil. Suku bunga yang rendah akan menyeret turun pula imbal hasil Treasury, surat utang AS, dan meningkatkan perburuan pada logam mulia sebagai perlindungan terhadap inflasi.
(rui)