Logo Bloomberg Technoz

Namun, tidak jelas barang apa saja yang akan dikenakan sanksi tambahan atau negara mana saja yang akan bergabung dalam upaya tersebut. Pemerintahan Trump kemungkinan akan menargetkan produsen minyak utama Rusia, langkah yang didukung oleh Menteri Keuangan baru, Scott Bessent, pekan lalu.

Opsi lain termasuk menargetkan bank-bank negara ketiga yang memfasilitasi transaksi Rusia atau menyita sekitar US$300 miliar cadangan Rusia yang telah dibekukan di negara-negara Barat sejak invasi, menurut Bloomberg Economics. Namun, kedua langkah tersebut memiliki risiko besar.

Peluang penggunaan tarif juga terbatas karena AS hanya mengimpor barang senilai sekitar US$4,6 miliar dari Rusia pada 2023 — kurang dari 0,2% dari total impor, menurut data Bloomberg. AS telah memberlakukan berbagai sanksi terhadap Rusia, tetapi masih kesulitan meyakinkan mitra dagang utama Rusia, seperti India, untuk mengurangi pembelian mereka.

Trump sebelumnya mengatakan bahwa pertemuan dengan Putin sedang direncanakan, meskipun belum ada tanggal atau lokasi yang diumumkan. Awal pekan ini, Putin menyatakan bahwa Kremlin siap untuk berdialog, meskipun ia menekankan perlunya perdamaian jangka panjang. Trump juga bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di New York tahun lalu, dan mengindikasikan bahwa pemimpin Ukraina itu bersedia mengakhiri konflik.

Presiden AS yang baru menjabat pada Senin (20/01/2025) ini juga mengklaim keberhasilan membantu memediasi gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas di Gaza.

Dalam malam pertamanya kembali ke Gedung Putih, Trump memperingatkan Putin bahwa negaranya akan menghadapi konsekuensi jika tidak ada perdamaian di Ukraina. “Saya pikir dia menghancurkan Rusia dengan tidak membuat kesepakatan,” kata Trump, merujuk pada inflasi tinggi sebagai tanda kelemahan ekonomi. “Saya rasa Rusia akan menghadapi masalah besar.”

(bbn)

No more pages