“Keunikan Quebec terletak pada adanya serikat pekerja resmi, satu-satunya di Kanada,” ujar Federasi Serikat Pekerja Nasional (Fédération des travailleurs et travailleuses du Québec) dalam pernyataannya. Serikat pekerja tersebut telah bernegosiasi dengan Amazon sejak Juli untuk menyusun perjanjian kerja bersama bagi 300 karyawan di gudang di Laval, pinggiran kota Montreal.
“Tidak diragukan lagi bahwa penutupan yang diumumkan hari ini adalah bagian dari kampanye anti-serikat pekerja,” ujar Presiden Serikat Pekerja, Caroline Senneville. “Ini sama sekali tidak dapat diterima.”
Namun, Amazon membantah bahwa keputusan tersebut terkait dengan upaya pembentukan serikat pekerja. Perusahaan yang memiliki lebih dari 1,5 juta karyawan pada akhir 2023 itu juga menegaskan tidak memiliki rencana untuk menutup gudang di lokasi lain.
“Keputusan ini tidak diambil dengan mudah, dan kami menawarkan paket kompensasi kepada karyawan yang terkena dampak, termasuk hingga 14 minggu gaji setelah fasilitas ditutup, serta manfaat transisi seperti sumber daya penempatan kerja,” jelas Agrait.
Menteri Perindustrian Kanada, François-Philippe Champagne, menyampaikan melalui media sosial bahwa ia telah berbicara dengan kepala Amazon Kanada untuk mengungkapkan “kekecewaan dan frustrasi” atas keputusan perusahaan tersebut.
Berita ini pertama kali dilaporkan oleh Radio-Canada.
(bbn)