Kementerian yang dikelola oleh Hamas tersebut mengatakan bahwa jumlah korban luka-luka telah mencapai 111.147 orang sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023.
Kementerian tersebut pun meminta keluarga korban yang tewas atau hilang dalam perang Israel-Hamas untuk mendaftarkan diri secara daring guna membantu identifikasi jenazah dan menyusun jumlah korban tewas yang lebih akurat.
Israel secara berkala mempertanyakan kredibilitas data dari kementerian tersebut, meskipun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menganggapnya dapat diandalkan.
Sebuah studi dalam jurnal medis bergengsi Inggris, The Lancet, yang terbit pada awal Januari, memperkirakan bahwa jumlah kematian selama bulan pertama perang sekitar 40 persen lebih tinggi daripada angka resmi kementerian tersebut.
(ros)


































