Logo Bloomberg Technoz

Oleh karena itu, investor perlu mewaspadai risiko koreksi harga emas. Maklum, kenaikannya memang sudah lumayan tinggi. Jika hari ini kembali naik, maka harga emas resmi menguat 3 hari tanpa putus.

Cermati pivot point di US$ 2.735-2.731/troy ons. Jika tertembus, maka target support berikutnya ada di rentang US$ 2.723-2.701/troy ons.

Namun jika masih bisa menguat, maka harga emas akan menuju target resisten  US$ 2.760/troy ons. Penembusan di titik ini bisa mengantar harga emas menuju US$ 2.768/troy ons.

Ilustrasi Emas Batangan (Sumber: Bloomberg)

Donald Trump

Kembalinya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) menjadi pendorong harga emas. Dalam masa awal pemerintahannya, eks pembawa acara reality show The Apprentice ini sudah membuat kehebohan.

Trump mengungkapkan dirinya mempertimbangkan pungutan (levy) sebesar 10% terhadap seluruh impor dari China. Ini dilakukan sebagai balasan atas derasnya impor fentanyl dari China yang masuk ke Negeri Paman Sam.

Trump juga menegaskan bakal menerapkan tarif bea masuk sebesar maksimal 25% terhadap impor barang dari Kanada dan Meksiko.

Ketidakpastian yang meningkat di AS membuat investor cemas, dan mencari perlindungan. Emas menjadi salah satu primadona, mengingat statusnya sebagai aset yang dipandang aman (safe haven).

“Ketidakpastian terus berlanjut, roller coaster tidak akan berakhir. Pelaku pasar akan akan kembali memburu emas untuk mengatasi ketidakpastian ini,” tegas Daniel Ghali, Senior Commodity Strategist di TD Securities, seperti dikutip dari Bloomberg News.

(aji)

No more pages