Dinding Teluk Lituya yang curam, bentuk dasar laut yang unik, serta posisinya yang berada di atas patahan aktif menjadikan kawasan ini sangat rawan tsunami. Seorang ilmuwan bahkan menghitung bahwa gelombang raksasa seperti ini berpotensi terjadi sekali setiap 25 tahun. Namun, ancaman lain seperti arus pasang surut yang ganas juga menjadi tantangan tersendiri di teluk ini.
Sejak peristiwa tsunami tahun 1958, rata-rata satu kapal nelayan hilang di pintu masuk Teluk Lituya setiap tahun. Hal ini menunjukkan betapa berbahayanya perairan ini bagi aktivitas manusia.
(seo)
No more pages































