Sepanjang perdagangan hari ini, sejumlah Bursa Saham Asia kompak bergerak menghijau. Dipimpin oleh Hang Seng (Hong Kong), Topix (Jepang), NIKKEI 225 (Tokyo), Shenzhen Comp. (China), SENSEX (India), Weighted Index (Taiwan), CSI 300 (China), KLCI (Malaysia), SETI (Thailand), Shanghai Composite (China), Ho Chi Minh Stock Exchange (Vietnam), dan Straits Time (Singapura), yang masing-masing berhasil menguat 1,75%, 1,19%, 1,17%, 0,97%, 0,72%, 0,51%, 0,45%, 0,36%, 0,13%, 0,08%, 0,03%, dan 0,15%.
Adapun Bursa Saham Asia terpapar gerak positif yang menghijau dengan yang terjadi di New York. Pada perdagangan sebelumnya, 3 indeks utama di Wall Street kompak finish di zona penguatan.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menetap di zona hijau dengan kenaikan 0,78% dan juga S&P 500 yang menguat 1,01%. Lebih unggul, Nasdaq Composite berhasil menguat mencapai 1,51%.
Cerahnya IHSG dan Bursa Saham Asia efek langsung euforia dari percakapan positif antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menjelang pelantikan Trump untuk masa jabatan keduanya.
Malam ini waktu Indonesia, Trump akan resmi dilantik menjadi Presiden Negeri Paman Sam.
Trump dan Xi membahas sejumlah isu, termasuk perdagangan, TikTok, dan fentanyl, yang berpotensi memengaruhi hubungan kedua negara di awal masa jabatan Trump, seperti yang diwartakan Bloomberg News.
“Percakapan ramah antara Trump dan Xi, meskipun hanya jeda sementara dalam persaingan strategis yang tak terelakkan, menjadi bahan bakar tambahan untuk memicu optimisme di pasar saham,” ujar Kyle Rodda, analis senior di Capital.com, Melbourne.
Presiden AS Terpilih Trump dan Presiden China Xi Jinping berbicara di telepon beberapa jam sebelum inagurasi dilangsungkan di Gedung Capitol tengah hari waktu setempat.
Dalam akun Truth Social, Trump mengungkapkan, pembicaraan lewat telepon itu berlangsung sangat baik, bagi AS maupun China.
“Presiden Xi dan saya akan melakukan apapun yang mungkin untuk mewujudkan dunia yang lebih damai dan aman!” tulis Trump, dilansir dari Bloomberg.
Panggilan telepon itu dilakukan beberapa jam setelah China mengatakan Xi tidak bisa menghadiri pelantikan Trump pada Senin akan tetapi akan mengirimkan Wakil Presiden Han Zheng untuk datang.
Pernyataan dari pihak Tiongkok juga menyebut bahwa kedua negara bersepakat membangun saluran komunikasi strategis dan menjaga kontak rutin terkait isu-isu utama yang menjadi perhatian kedua negara.
“Tentu saja ini merupakan isyarat penting dari dua belah pihak untuk membangun lagi hubungan kerja. Ini juga menunjukkan bahwa dua pihak ingin mengejar keterlibatan yang konstruktif di masa mendatang,” kata Wu Xinbo, Direktur Pusat Studi AS di Universitas Fudan di Shanghai.
(fad/ain)
































