Bloomberg Technoz, Jakarta - Meski Apple dan Samsung masih menghuni posisi pertama kedua dalam daftar perangkat yang paling banyak melakukan pengiriman (shipment), namun hasil mereka sepanjang 2024 sejatinya negatif.
Tiga HP asal China justru tercatat tumbuh paling moncer tahun lalu, dengan Xiaomi paling mencatatkan momentum dengan hasil peningkatan 15,4%. OPPO (12.7%) dan Transsion (1,4%) mengikut di belakangnya.

Apple jadi perangkat yang paling banyak melakukan pengiriman (shipment) berdasarkan data IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker terbaru, dimana sepanjang tahun 2024 total industri mampu mengangkut 1,24 juta unit.
Apple mampu melakukan shipment 232,1 juta unit smartphone, atau mewakili 18,7% pangsa pasar sepanjang tahun lalu. Meski ada di posisi puncak, nilai pengiriman Apple turun dalam hal jumlah dan persentase. Tahun 2023 angka pengiriman Apple berada di kisaran 234,3 juta (20,1%).
Pada posisi kedua ada Samsung dengan total pengiriman sepanjang 2024 223,4 unit juta dengan pangsa pasar 18%. Jumlah dan porsi pengiriman Samsung dibandingkan 2023 juga turun, dimana data mencatat kala itu mampu meraih 226,7 juta unit.

Francisco Jeronimo, VP Perangkat Klien EMEA, IDC, menyatakan bahwa pada kuartal akhir 2024 pertumbuhan smartphone asal China amat luar biasa. Ia menjabarkan beberapa merek yaitu, Xiaomi, OPPO, vivo, Honor, Huawei, Lenovo, realme, Transsion, TCL, dan ZTE.
“Mereka mencatatkan sejarah baru karena mereka mengirimkan volume gabungan tertinggi yang pernah ada dalam satu kuartal, yang mewakili 56% dari pengiriman ponsel pintar global pada Q4,” kata dia.
Smartphone merek China tetap jadi pilihan pada dua pasar utama, China itu sendiri dan Asia secara umum. Namun patut disimak bahwa mereka juga memperluas pasar secara signifikan di pasar Afrika dan Eropa.

Smartphone China, lanjut Jeronimo, punya raihan terbaik untuk segmen menengah dan bawah. “Khususnya para perangakt Huawei yang unggul, dengan sebagian besar pengirimannya di segmen kelas atas dan premium, yang menggarisbawahi posisi pasarnya yang unik di pasa China.”
(prc/wep)