“Data inflasi yang kami peroleh kemarin sangat bagus,” kata Waller pada Kamis (16/1/2024) dalam acara di CNBC, mengacu pada angka-angka baru yang menunjukkan penurunan tekanan harga pada bulan lalu.

“Saya optimis tren disinflasi ini akan terus berlanjut dan kita akan kembali mendekati 2% sedikit lebih cepat dari yang mungkin dipikirkan orang lain,” ucapnya. The Fed menargetkan inflasi sebesar 2%.
“Hal ini bergantung pada data,” katanya. “Jika data tidak mendukung, maka Anda akan kembali ke dua (Pemangkasan),” mengutip pertanyaannya.
Di pasar swap, para traders melejitkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 Bps pada pertemuan FOMC Maret nanti, dengan probabilitas 32%. Sedangkan untuk FOMC bulan ini, para traders masih memperkirakan Jerome Powell dan kolega akan menahan Fed Fund Rate.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, Data Inflasi (CPI) AS terbaru menyajikan gambaran yang mixed, dengan konsumen masih bergulat dengan harga yang tinggi untuk barang-barang kebutuhan pokok seperti bahan makanan, perumahan, dan beberapa layanan seperti tiket pesawat.
Pada saat yang sama, kenaikan harga sewa apartemen perlahan-lahan mereda dan harga pakaian nyaris tidak naik bulan lalu.
“Jika terus menyamai laju bulan Desember, Inflasi Inti akan bergerak semakin dekat ke target 2% yang ditetapkan oleh Federal Reserve,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Dari dalam negeri, Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, pelaku pasar masih dipicu euforia dari pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 Bps oleh RDG BI.

Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi TOWR, BRPT, UNVR, MYOR, dan ASSA.
Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, IHSG kembali rebound, masih berpotensi menguji resisten terdekat 7.197.
Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, BREN, dan PTRO.
(fad)