Logo Bloomberg Technoz

Fokus kini akan bergeser ke 'banjir' data China, termasuk penjualan ritel dan pertumbuhan kuartal IV-2024 yang kemungkinan besar menunjukkan bahwa negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini gagal memutus siklus deflasi tahun lalu.

Meskipun pertumbuhan diperkirakan masih akan meningkat lebih cepat secara riil pada kuartal terakhir, deflator produk domestik bruto — indikator terluas dari perubahan harga dalam perekonomian — akan mencapai minus 0,2% pada tahun 2025, menurut perkiraan rata-rata dari 15 analis yang disurvei Bloomberg.

Meskipun data tersebut mungkin cukup bagi pihak berwenang untuk mengatakan mereka telah memenuhi target pertumbuhan ekonomi sekitar 5%, "kami kira data tersebut akan menunjukkan bahwa ekonomi China tetap lemah," tulis Kristina Clifton, ekonom senior dan ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia.

Hal ini "mungkin akan memperkuat ekspektasi dukungan kebijakan, yang akan terus menekan suku bunga China dan CNH."

Di sisi lain soal mata uang, dolar mendekati level tertinggi dalam dua tahun terakhir karena pasar terus memantau komentar dari calon Menteri Keuangan Scott Bessent, yang mengatakan bahwa AS menghadapi krisis ekonomi jika pemotongan pajak tahun 2017 dari Partai Republik tidak diperpanjang.

Sementara itu, yen menguat 0,8% terhadap dolar AS di tengah spekulasi Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga acuannya minggu depan.

Treasury Menguat

Treasury menguat karena Deputi Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan kepada CNBC bahwa bank sentral AS dapat menurunkan suku bunga lagi pada paruh pertama tahun 2025 jika data inflasi terus membaik.

Ia juga tidak sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan pemotongan suku bunga pada Maret. Perdagangan swap menyiratkan sedikit pelonggaran tahun ini. Obligasi Australia naik tipis pada perdagangan awal.

"Data inflasi AS Desember sesuai dengan yang diperintahkan 'dokter' untuk menyembuhkan pasar dari ketakutan FOMC baru-baru ini," kata Damian McIntyre, manajer portofolio multi-aset di Federated Hermes. "Kami memperkirakan inflasi akan terus turun secara tahunan dalam beberapa bulan pertama tahun 2025."

Saat para trader mengamati laporan keuangan perusahaan, data ekonomi Kamis (16/1/2025) beragam. Para developer AS menjadi kurang optimis tentang prospek penjualan, sedangkan angka penjualan ritel menunjukkan konsumen bertahan dengan baik di musim liburan.

"Dalam beberapa minggu mendatang, musim laporan keuangan kuartal IV-2024 akan memberi investor kesempatan untuk mengalihkan perhatian dari data makro ke data mikro," kata David Lefkowitz dari UBS Global Wealth Management. "Kami terus memiliki pandangan yang menarik terhadap bursa AS."

(bbn)

No more pages