Logo Bloomberg Technoz

Nicola M White - Bloomberg News

Bloomberg, Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) Amerika Serikat mengajukan tuntutan perdata kepada Elon Musk dengan tuduhan miliader ini menunda pengungkapan akuisisi saham Twitter Inc dalam upaya membangun posisinya di harga yang lebih rendah.

SEC disebut mengajukan tuntutan hukum ini ke pengadilan federal di Washington, DC, Selasa (14/1/2025). Dalam dokumen hukum itu, SEC menuduh Musk dengan sengaja melanggar batas waktu untuk mengumumkan secara terbuka bahwa dia telah mengakuisisi lebih dari 5% saham Twitter pada awal 2022, beberapa bulan sebelum dia menuntaskan akuisisi platform media sosial itu.

Pengacara Musk mengatakan langkah itu merupakan pengakuan bahwa SEC tidak bisa mengajukan kasus yang nyata karena pengusaha kelahiran Afrika Selatan ini "tidak melanggar apa pun dan semua pihak melihat langkah ini sebagai kesalahan."

"Kampanye SEC selama bertahun-tahun terhadap Musk berujung dengan pangajuan satu tuduhan murahan berdasarkan Pasal 13(d) terkait dugaan pelanggaran administrasi menyerahkan satu formulir — satu pelanggaran, yang bahkan jika terbukti pun, hanya akan dikenai sanksi denda," kata Alex Sprio, pengacara Musk dalam pernyataan tertulis.

Pendukung Trump

Musk, orang terkaya di dunia, dalam beberapa bulan terakhir menjadi salah satu pendukung terkuat dan penasehat terdekat Donald Trump. 

Presiden terpilih ini menugaskan Musk, bersama dengan Vivek Ramaswamy, bertanggung jawab untuk mengurangi anggaran pemerintah secara luas. Musk juga diikutsertakan dalam pembicaran Trump dengan para pejabat negara lain.

Upaya Elon Musk masuk behani pemerintahan Presiden Donald Trump. (Bloomberg)

SEC menyelidiki investasi Musk di Twitter sejak 2022, dengan mengirim satu surat agar dia menjelaskan alasan tidak mengungkapkan kepemilikan sahamnya di perusahaan itu dalam periode yang diwajibkan. 

Berkas tuduhan SEC ini mengatakan bahwa dengan tidak mengungkap pembelian saham itu, Musk bisa membeli saham "dengan harga rendah," sehingga dia bisa membeli saham senilai setidaknya US$150 juta dengan murah. 

Pada Maret 2022, Musk telah mengakuisisi kepemilikan manfaat lebih dari 9% saham biasa perusahaan yang beredar. Hal ini mewajibkannya melaporkan pembelian itu dalam waktu 10 hari. Musk menyerahkan laporan itu 11 hari kemudian, sehingga harga saham Twitter naik 27% dari hari sebelumnya.

Denda Perdata

SEC meminta pengadilan memerintahkan Musk membayar denda perdata dan mengembalikan keuntungan, yang menurut badan ini diraih secara tidak sah melalui pembelian sahamnya.

Musk juga menghadapi tuntutan perdata dari para investor yang menuduhnya menyembunyikan pembelian saham Twitter.

(bbn)

No more pages