Pada pukul 10:15 pagi waktu New York, indeks S&P 500 dan imbal hasil obligasi AS mengalami penurunan.
Data ini menunjukkan bahwa konsumen tetap tangguh di tengah musim belanja liburan yang krusial, didorong oleh diskon besar dan penguatan pendapatan yang meningkat lebih cepat dibanding harga barang. Ukuran kepercayaan konsumen juga terus meningkat sejak pemilu November, sementara sebagian konsumen melaporkan bahwa mereka bisa menghindari lonjakan harga akibat tarif baru yang mungkin diterapkan pemerintahan Trump dengan membeli barang-barang besar lebih awal.
“Penting untuk dicatat bahwa sentimen berbeda berdasarkan afiliasi politik, di mana Partai Demokrat lebih khawatir tarif baru akan memicu kenaikan inflasi. Dengan demikian, Demokrat dan independen menyebut tarif sebagai faktor utama perilaku ‘beli lebih awal,’ sementara pendukung Partai Republik secara umum memperkirakan inflasi akan melambat secara signifikan ke depan,” ujar Eliza Winger, ekonom dari Bloomberg Economics.
Laporan penjualan ritel ini dirilis bersamaan dengan dimulainya pertemuan kebijakan dua hari bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), yang diperkirakan akan menghasilkan pemotongan suku bunga lain pada Rabu (18/12/2024). Para pembuat kebijakan menunjukkan penurunan inflasi secara umum dan pelemahan pasar tenaga kerja sebagai alasan untuk menurunkan biaya pinjaman, meski beberapa di antara mereka menyerukan pendekatan yang lebih hati-hati ke depan, mengingat kekuatan ekonomi yang masih mendasari.
Penjualan kelompok kontrol — yang digunakan untuk menghitung pengeluaran barang dalam perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) — naik 0,4% pada November setelah penurunan di bulan sebelumnya. Ukuran ini mengecualikan layanan makanan, dealer mobil, toko material bangunan, dan stasiun bensin.
Dalam tiga bulan terakhir, penjualan kelompok kontrol meningkat dengan laju tahunan sebesar 5,6%, yang menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan PDB kuartal keempat.
Angka penjualan ritel ini tidak disesuaikan dengan inflasi dan sebagian besar mencerminkan pembelian barang, yang merupakan porsi relatif kecil dari total pengeluaran konsumen. Data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang akan dirilis Jumat (20/12/2024) mendatang diharapkan memberikan gambaran lebih lengkap mengenai pengeluaran riil untuk barang dan jasa pada November.
Sementara itu, data terpisah pada Selasa menunjukkan produksi industri AS turun tak terduga untuk bulan ketiga berturut-turut pada November, terutama akibat penurunan produksi utilitas dan tambang, sementara output manufaktur naik lebih rendah dari perkiraan. Di sisi lain, indeks National Association of Homebuilders menunjukkan lonjakan dalam indikator prospek enam bulan, didorong optimisme bahwa pemerintahan Trump yang akan datang akan mengurangi hambatan regulasi terhadap konstruksi baru.
(bbn)































