Akhir-akhir ini, harga emas bergerak dalam rentang sempit. Sebab, investor memilih untuk wait and see, menunggu berbagai kabar penting.
Sejumlah bank sentral negara maju akan mengumumkan suku bunga acuan pekan ini. Pada Kamis (19/12/2024) dini hari waktu Indonesia, bank sentral Amerika Serikat (AS) akan merilis suku bunga acuan. Kemudian disusul oleh bank sentral Jepang (BoJ) dan bank sentral Inggris (BoE).
Perkembangan suku bunga akan sangat menentukan nasib emas. Sebab, emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih agak tersangkut di zona bearish. Terlihat dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 49,68.
RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun, RSI emas tipis saja di bawah 50 sehingga boleh dibilang cenderung netral.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 20,82. Sudah masuk area beli (long), tetapi belum kuat.
Oleh karena itu, sepertinya harga emas masih akan bergerak di rentang sempit. Target resisten ada di kisaran US$ 2.657-2.672/troy ons.
Sedangkan target support ada di rentang US$ 2.647-2.621/troy ons.
(aji)

































