Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga aset kripto Bitcoin terus mengalami reli, bahkan kembali menebus batas atas (all time high/ATH) di US$81.801 (sekitar Rp1,28 miliar ). Bagaimana prospek harga Bitcoin ke depan, pasca Donald Trump terpilih dan putusan pemangkasan suku bungan di policy rate teranyar?

Hingga pukul 14.15 waktu Indonesia harga Bitcoin bertahan pada kisaran US$81.045 (sekitar Rp1,27 miliar) atau 2,7% lebih tinggi dalam 24 jam terakhir. 

Dalam skala mingguan coin BTC telah menembus 17,6% lebih tinggi, bahkan 92,7% dari posisinya di awal tahun 2024 (year-to-date/ytd). Hal ini menegaskan bahwa reli masih belum akan berhenti, hingga suara Bitcoin US$100.000 di akhir tahun kembali muncul.

Kenaikan Harga Bitcoin Bakal Terus Berlanjut?

Dengan reli 29% dalam satu bulan terakhir secara point-to-point, sejumlah analis memperkirakan bahwa laju positif masih bakal terjadi. Selain Bitcoin, beberapa aset digital lain ikut menembus batas ATH, dengan total nilai kapitalisasi ini mendekati US$3 triliun—angka yang terakhir kali tercapai pada 9 November 2021.

“Kami yakin reli ini baru saja dimulai,” kata Ryan McMillin, kepala investasi di manajer investasi kripto Merkle Tree Capital, dilansir dari Decrypt, Senin (11/11/2024).

Bitcoin tembus US$81.000.

“Sejak ketidakpastian pemilu dihilangkan minggu lalu, kami telah mencapai level tertinggi baru sepanjang masa setiap hari, dan untuk alasan yang bagus.” 

Senada, Richard Galvin, founder perusahaan investasi yang berfokus pada kripto, DACM, menilai, gelombang dana di pasar institusional kembali bergairah usai pilpres AS berakhir.

“Kami percaya sebagian besar pasar institusional telah mengurangi risiko menjelang pemilu dan sekarang masuk kembali setelah kemenangan Trump,” ucap dia.

Ramalan Bitcoin bisa menuju US$100.000, terjadi dalam waktu dekat?

Galvin menambahkan bahwa usai kepastian kemenangan Trump, pasar “menciptakan tekanan beli yang cukup besar - hal ini kemungkinan besar akan terus berlangsung untuk beberapa waktu ke depan,” dikutip dari Bloomberg News.

Pernyataan Galvin searah dengan momentum positif yang terjadi  pasar. Tidak hanya faktor Trump tapi juga data pendapatan perusahaan yang tampak solid dan data konsumen yang meningkat.

(wep)

No more pages