Logo Bloomberg Technoz

Retno menjelaskan evakuasi tahap 1 berangkat dari Khartoum pada Minggu (23/2/2023) pukul 08.00 waktu setempat atau 13.00 WIB dengan waktu tempuh perjalanan darat dari Khartoum ke Port Sudan sekitar 15 jam melalui Kota Atbara, Damir, Mismar dan Sawakin. Evakuasi tersebut juga melalui sekitar 15 pos pemeriksaan. 

“Saat ini 538 WNI tersebut sedang beristirahat di rumah persinggahan di Port Sudan sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut. Insyaallah, persiapan pulang ke Indonesia juga terus dilakukan,” kata Retno. 

Meskipun demikian, Ia menyebut masih terdapat 289 WNI yang akan dievakuasi pada tahap kedua. Retno menjelaskan berdasarkan rencana awal, seluruh WNI akan dievakuasi dengan memanfaatkan gencatan senjata. Namun terdapat pembatasan bahan bakar untuk bus yang akan mengangkut para WNI sehingga evakuasi tidak dapat dilakukan dalam satu tahap. 

Menlu mengimbau agar setiap WNI di Sudan yang belum melaporkan diri untuk segera melaporkan diri ke KBRI Khartoum sehingga dapat dievakuasi pada tahap kedua. 

Suasana di Sudan (Dok. Kemlu RI)

“Sekali lagi, keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pertama. Evakuasi di Sudan ini juga sangat tidak mudah. Evakuasi dilakukan di tengah pertempuran yang masih terus berlangsung. Saya terus mengikuti jam per jam proses evakuasi. Saya juga terus melaporkan proses evakuasi ini kepada Bapak Presiden. Komunikasi terus dilakukan baik di Sudan untuk memastikan jalur aman dan jaminan keamanan bagi WNI,” katanya lagi.

Selain itu Retno juga mengungkapkan, Watapri New York terus melakukan koordinasi dengan tim Sekretariat Jenderal PBB dan UN OCHA terkait evakuasi ini. Ia menambahkan, duta besar Indonesia di Arab Saudi serta Konsulat Jenderal di Jeddah juga terus melakukan komunikasi dengan otoritas di Saudi untuk memastikan proses lanjutan evakuasi berjalan dengan baik.  

“Pagi ini tim evakuasi juga akan berangkat menuju Jeddah dengan pesawat TNI Angkatan Udara yang terdiri dari tim pengamanan TNI, tim kesehatan dari Puskes TNI dan personel Kementerian Luar Negeri,” tutup Retno.

(tar/ezr)

No more pages