Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) mengatakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tidak akan lagi mengambil proyek jalan tol, seiring dengan rencana merger perusahaan dengan PT Hutama Karya (Persero).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirdjoatmodjo mengatakan, hal itu sebagai antisipasi perusahaan yang terus didera kerugian dalam proyek jalan bebas hambatan tersebut.
"Mereka tidak akan mengambil Tol lagi. Dulu kan memang mereka kena [rugi]-nya di Tol. Nah, kedepan mereka tidak akan ambil tol baru. Untuk tol, penugasan, semua ada di HK [Hutama Karya]," ujar Tiko, sapaan akrabnya di Jakarta, Jumat kemarin.
Tiko memastikan emiten konstruksi pelat merah tersebut akan teteap menyelesaikan sejumlah proyek tol yang saat ini masih dalam proses pembangunan, meliputi ruas Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), penambahan ruas di Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), dan Cibitung-Cimanggis (CCT).
Usai dirampungkan, lanjut Tiko, proyek itu nantinya juga dapat didivestasikan dan diharapkan dapat mengurangi jumlah utang Waskita.
"Dengan dukungan perbankan, nanti Waskita bisa menjalankan proyek-proyek baru dengan kontrak yang lebih sehat yang penting."
Adapun rencana menggabungkan Waskita dengan Hutama Karya merupakan bagian rencana merger dan optimalisasi bisnis pemerintah kepada sejumlah BUMN Karya, yang belakangan terus merugi. Penggabungan kedua perusahaan tersebutpun kini tinggal menunggu Peraturan Pemerintah (PP).
Selain kedua perusahaan itu, BUMN Karya lain yang akan dirampingkan yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI), yang akan dilebur dan menjadi holding PT Brantas Abipraya, dan PT Nindya Karya. Sementara, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) akan digabungkan menjadi satu holding.
Tiko mengatakan, rencana penggabungan kelima BUMN Karya lain tersebut hingga saat ini masih sedang dalam tahap proses pengkajian. "Sisanya kita lagi gagas untuk bisa ada kajian lagi. Kalau yang Waskita- HK PP nya lagi proses."
(ibn/spt)