Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatatkan penurunan laba bersih pada periode Semester I-2024, seiring dengan peningkatan biaya dana yang melesat tinggi.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, laba bersih anak usaha MUFG asal Jepang ini tergerus 4% menjadi Rp1,45 triliun pada periode Januari-Juni 2024, dibandingkan setahun sebelumnya Rp1,51 triliun. Khusus kuartal II-2024, laba yang diraih hanya Rp624 miliar, terendah dalam 4 kuartal terakhir

Dari sisi top line, Danamon mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp11,18 triliun pada semester I-2024, naik 15,52% dari setahun sebelumnya. Namun, biaya dana naik lebih tinggi hingga menyentuh 49,83% menjadi Rp3,35 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih hanya naik 5,2% menjadi Rp7,83 triliun.

Dari sisi beban, terjadi peningkatan signifikan pada pos kerugian penurunan nilai pada aset keuangan. Beban ini melesat 31,91% menjadi Rp2,46 triliun. Selain itu juga terjadi peningkatan pada beban umum dan administrasi sebesar 11,29% menjadi Rp2,33 triliun.

Kenaikan biaya dana Danamon terlihat pada komposisi dana. Portofolio tabungan dan giro yang relatif berbunga lebih rendah ternyata turun 5% secara YoY menjadi Rp67,25 triliun.

Sementara itu, deposito yang memiliki bunga lebih mahal naik 41% menjadi Rp78,79 triliun. Total dana pihak ketiga naik 15% menjadi Rp146,1 triliun.

Bank Danamon mencatatkan outstanding kredit termasuk trade finance Rp183,9 triliun, naik 14% secara YoY. Rasio kredit bermasalah (non performing loan) bruto tercatat 2,2%, turun 10bps dari setahun sebelumnya.

(ibn/dba)

No more pages