Bloomberg Technoz, Jakarta - Salah satu pemegang saham PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), Singapore Telecom Pte Ltd (Singtel) akan melakukan penyertaan saham kepada perusahaan yang juga merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tersebut.
Aksi ini merupakan bagian dari pemisahaan atau spin off Telkomsel dari PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Edwin Sebayang, VP Investor Relations TLKM mengatakan, setoran modal dilakukan secara tunai sebesar Rp 2,71 triliun. Nilai tersebut berdasarkan valuasi yang sama ketika TLKM melakukan spin off.
Setelah spin off, kepemilikan Singtel akan terdilusi menjadi 30,10% dari sebelumnya 35%. Sedang kepemilikan TLKM atas Telkomsel bertambah jadi 69,90% dari sebelumnya 65%.
TLKM sendiri telah menandatangani Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-Off Agreement) dengan Telkomsel pada tanggal 6 April 2023. Pemisahaan ini menjadi bagian dari restrukturisasi raksasa telekomunikasi pelat merah tersebut.
Restrukturisasi itu berupa penggabungan atau merger antara IndiHome dan Telkomsel. Penggabungannya dilakukan secara inbreng.
IndiHome memiliki sejumlah layanan, yakni internet, voice bundling (termasuk voice only (1P) dengan akses homewifi), internet protocol television (IPTV), Over-the-Top (OTT), dan layanan digital (digital services).
"Berdasarkan Perjanjian Pemisahan Bersyarat, nilai dari segmen usaha IndiHome yang akan dipisahkan adalah sebesar Rp58.249.920.571.200 (Rp58,24 triliun)," terang Edwin, Kamis (6/4/2023).
Alasan dan tujuan spin off adalah untuk mempertahankan daya saing dan keunggulan perusahaan dalam menghadapi persaingan usaha di sektor telekomunikasi Indonesia.
Untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan, TLKM berencana untuk menggabungkan layanan fixed broadband dan mobile broadband (selular) ke dalam satu entitas bisnis setelah spin off terealisasi.
Selain itu, spin off diharapkan juga dapat mengakselerasi proses pemerataan layanan broadband bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
(dhf/wep)