Logo Bloomberg Technoz

Harga Sembako Masih Saja Mahal, Simak Ramalan Inflasi April

Hidayat Setiaji
30 April 2024 13:30

Pedagang melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (25/3/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pedagang melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (25/3/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Inflasi Indonesia diperkirakan melambat secara bulanan pada April, seiring berakhirnya Ramadan-Idul Fitri. Namun secara tahunan, inflasi agak terakselerasi karena harga pangan yang bertahan di level tinggi.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data inflasi April pada 2 Mei mendatang. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg menghasilkan median proyeksi inflasi April sebesar 0,3% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Melambat ketimbang Maret yang sebesar 0,52%.

Pemerintah menetapkan Idul Fitri jatuh pada 10 April. Idul Fitri boleh dibilang adalah puncak konsumsi masyarakat, yang sudah meningkat sepanjang Ramadan.

Selepas itu, konsumsi pun melandai. Jadi tidak heran jika laju inflasi melambat dibandingkan Maret.

Namun dibandingkan April tahun lalu (year-on-year/yoy), laju inflasi sepertinya sedikit terakselerasi. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg menghasilkan median proyeksi inflasi tahunan pada April sebesar 3,1% yoy. Sedikit lebih tinggi ketimbang Maret yang 3,05% yoy.