Logo Bloomberg Technoz

Polemik Tourism Fund: Ditolak Travel Agent, Dinanti Promotor

Dinda Decembria
29 April 2024 18:10

Relawan menghadiri Konser Salam Metal Menang Total Ganjar Pranowo-Mahfud MD di GBK, Jakarta, Sabtu (3/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Relawan menghadiri Konser Salam Metal Menang Total Ganjar Pranowo-Mahfud MD di GBK, Jakarta, Sabtu (3/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Polemik tourism fund masih terus bergulir karena akan dibebankan ke maskapai. Penolakan digaungkan para maskapai dan travel agent, namun disambut baik para event organizer (OE) atau promotor musik.

Salah satunya yang mengungkapkan penolakannya adalah perusahaan travel agent, Panorama Group. Untuk konteks dalam perusahaan travel agent tersebut, pihak Panorama masih melihat besaran iuran tersebut akan dicanangkan berapa dan apakah bisa menimbulkan dampak besar bagi travelers.

"Misalnya besaran saya airpoter recharge kan mungkin masih bisa tolererir, kalau besarannya di atas Rp50 ribu mungkin bisa menurunkan minat orang traveling, orang tadinya tujuannya untuk menggerakkan pariwisata jadi ga bergerak, biaya tambahan terlalu berat,"ucap Corporate Secretary & Investor Relations, Panorama Group, AB Sadewa, belum lama ini kepada Bloomberg Technoz.

"Kalau dari sisi Panorama Group kita lihat kalau cuman Rp10-Rp15 ribu mungkin market ga terlalu pengaruh kali ya. Kalau sudah di angka Rp50 ribu ke atas mungkin, apalagi konteksnya jadi retail berpengaruh mungkin ya tergantung besaran," lanjutnya.

AB Sadewa pun berharap agar pemerintah bisa transparan secara jelas maksud dan tujuan dari wacana iuran pariwisata tersebut.