Logo Bloomberg Technoz

Sebelumnya pada pekan lalu, Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke daratan AS. Uji coba yang dilakukan pada Kamis (16/03/2023) itu terjadi beberapa jam sebelum Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Untuk menghadiri KTT di Tokyo untuk memperbaiki hubungan dan meningkatkan kerja sama keamanannya dengan Jepang.

Kim mengatakan bahwa peluncuran itu bertujuan untuk "menebarkan ketakutan pada musuh".

Peluncuran itu juga bertepatan dengan latihan militer bersama AS-Korsel yang dikenal sebagai latihan "Freedom Shield" yang dimulai 13 Maret hingga minggu ini. Pyongyang mengecam latihan itu sebagai awal perang nuklir dan menjanjikan akan memberikan balasan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut Cheon Seong-whun, mantan sekretaris strategi keamanan Gedung Biru kepresidenan Korea Selatan, uji coba itu dirancang Korut untuk menunjukkan bahwa mereka dapat menggunakan rudal untuk serangan nuklir dan berpotensi menjadi awal dari uji coba nuklir pertama di udara. Keenam uji coba nuklir sebelumnya dilakukan di terowongan.

“Langkah selanjutnya untuk Korea Utara adalah latihan dengan hulu ledak nuklir yang sebenarnya, bukan yang disimulasikan. Jika itu terjadi, Korea Utara akan dapat menunjukkan kemampuan ancaman nuklirnya secara penuh” kata Cheon.

Uji coba semacam itu dapat menyebarkan radiasi melalui udara dan menyebarkan ketakutan bahkan bagi mitra terpenting Korea Utara, China, yang pada tahun 2017 menandatangani resolusi PBB untuk memberi sanksi kepada negara tersebut atas pengujian rudal jarak jauh dan perangkat nuklirnya.

Korea Utara tercatat telah menembakkan 13 rudal balistik sejak 18 Februari, termasuk dua ICBM dan rudal balistik jarak dekat baru yang dirancang untuk menghantam pangkalan AS di Korea Selatan. Uji coba tersebut juga mencakup dua rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal selam

(bbn)

No more pages