Logo Bloomberg Technoz

Pendapat sejumlah analis bahwa momentum halving Bitcoin tidak terbukti terus membuat kenaikan harga. Fiona Cincotta dari City Index Ltd menyebutkan bahwa daya kerja halving paling mendorong kenaikan Bitcoin, meski sempat terjadi koreksi lewat aksi ambil untung.

Sebelumnya, Caroline Mauron, Co-founder penyedia likuiditas derivatif aset digital, Orbit Markets mengatakan pada bulan Februari, “Narasi halving akan mengumpulkan momentum, berpotensi membawa Bitcoin melewati US$50.000 dalam beberapa minggu ke depan.”

Papan harga Bitcoin. (Dok: Bloomberg)

Definisi dan Cara Kerja Halving Bitcoin

Halving atau  halvening adalah pengurangan terencana dari reward yang diterima penambang (istilah ini disebutkan dalam kode Bitcoin). Halving terjadi setiap empat tahun sekali atau lebih-lebih tepatnya, setiap 210.000 blok transaksi.

Seperti namanya, setiap halving memotong jumlah Bitcoin yang diterima penambang per blok menjadi setengahnya. Momentum persiapan Halving kerap menambah gejolak harga — bisa jadi meroket dalam sesaat untuk kemudian anjlok hingga posisi paling dasar dan membuat kerugian dalam jumlah tak sedikit dalam waktu singkat.

Pada peluncuran Bitcoin pada tahun 2009, penambang menerima 50 Bitcoin per blok, tetapi hadiah tersebut dikurangi menjadi 25 atau separuh  pada tahun 2012, menjadi 12,5 pada tahun 2016, 6,25 token pada tahun 2020. Jadwal pada bulan April 2024, reward turun menjadi 3,125 koin.

Halving mencegah inflasi dengan bertindak untuk memperlambat laju penciptaan Bitcoin secara berkala, agar tidak melebihi permintaan.

Bagi pengamat lain, halving dapat berfungsi sebagai sinyal tergesa-gesa membeli dengan menunjukkan bahwa pertumbuhan yang lebih lambat dapat disertai dengan lonjakan harga.

Patut diingat sesuai protokol dari penciptanya, Bitcoin hanya akan dibatasi 21 juta koin beredar. Bitcoin muncul di tengah kekhawatiran bahwa uang fiat tradisional-jenis uang yang diterbitkan oleh pemerintah-dapat kehilangan nilainya karena inflasi jika terlalu banyak dicetak.

Menurut sebagian besar perkiraan, akan ada 64 kali halving Bitcoin sebelum jumlah maksimum 21 juta Bitcoin tercapai sekitar tahun 2140, di mana pada saat itu halving akan berhenti. Pasca tahun 20140, para penambang mungkin tidak akan lagi mengumpulkan reward dan diperkirakan akan bergantung pada pembebanan biaya untuk menangani transaksi, mirip dengan apa yang dilakukan oleh perusahaan kartu kredit.

Halving Selalu Picu Kenaikan Harga Bitcoin?

Oscar Darmawan, CEO Indodax, salah satu platform exchanger kripto di Indonesia menilai bahwa halving telah mendorong kenaikan harga Bitcoin dengan transaksi mengalami pertumbuhan lebih dari 85% di awal tahun dibandingkan posisi 2023.

“Pada akhir 2023, transaksi Bitcoin di INDODAX berjumlah kurang lebih Rp1,5 triliun, dan pada awal 2024 berjumlah Rp2,8 triliun,” ucap Oscar.

Investor melakukan pembelian Bitcoin karena dianggap memiliki potensi keuntungan yang tinggi efek halving. Efek kenaikan juga lewat arus dana yang masuk pada ETF Spot, dan akumulasi beli MicroStrategy atas BTC.

“Tentunya, adanya fenomena halving ini akan meningkatkan harga Bitcoin. Faktor lain yang menjadi penyebab kenaikan adalah The Fed yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga hingga 75 basis points,” papar dia.

“Hal ini menyebabkan aktivitas perdagangan global terganggu, sehingga membuat biaya dan waktu indeks delivery pasokan global melemah dari 50,1 pada akhir 2023, saat ini menjadi 48,9. Maka dari itu, hal tersebut membuat investor berbondong-bondong berinvestasi di Bitcoin.”

Sejumlah analis kripto dunia pun masih berdebat apakah halving selalu picu kenaikan Bitcoin. Pada tahun 2012, misalnya, Bitcoin naik sekitar 8.000% dalam 12 bulan setelah pemotongan reward, dan sekali lagi naik hampir 1.000% setelah pemotongan pada 2016. 

Halving terakhir, pada Mei 2020, diikuti oleh kenaikan yang berakhir dengan rekor harga Bitcoin hampir US$69.000 pada November 2021, meskipun periode tersebut juga bertepatan dengan reli pada aset berisiko lainnya.

Sebaliknya, para skeptis berpendapat bahwa mengaitkan kenaikan harga dengan halving adalah hal yang meragukan. Halving kedua, misalnya, terjadi pada saat Bitcoin sudah mendapatkan pengakuan yang lebih besar dari masyarakat umum.

Kenaikan juga  bertepatan dengan booming penawaran koin perdana, yang banyak di antaranya harus dibeli dengan Bitcoin. Tindakan keras terhadap kripto setelah runtuhnya bursa FTX pada November 2022 juga mengancam prospek pasar.

(red/wep)

No more pages