Logo Bloomberg Technoz

China Tarik Rp204 T dari Sistem Perbankan, Menjaga Yuan Stabil

News
15 March 2024 11:20

Gedung People's Bank of China (PBOC) di Beijing. (Sumber: Bloomberg)
Gedung People's Bank of China (PBOC) di Beijing. (Sumber: Bloomberg)

Iris Ouyang - Bloomberg News

Bloomberg, Bank sentral China atau People's Bank of China (PBOC) menarik uang tunai dari sistem perbankan menggunakan instrumen likuiditas jangka menengah (medium-term Lending Facility/MLF) untuk pertama kalinya sejak November 2022. Langkah ini memperpanjang pendekatan hati-hati mereka dalam menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menunjukkan keinginan mereka untuk mendukung yuan.

PBOC menarik 94 miliar yuan (sekitar Rp204 triliun) uang tunai dari sistem perbankan secara neto untuk menghindari likuiditas berlebihan. Sementara itu, mereka mempertahankan suku bunga pinjaman kebijakan satu tahun di level 2,5% pada Jumat (15/03/2024).

Keputusan ini kemungkinan akan mengecewakan investor dan ekonom yang mengantisipasi diperlukannya lebih banyak stimulus agar pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi ambisius sekitar 5% tahun ini. Hal ini juga menggarisbawahi ruang lingkup terbatas PBOC dalam pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut - mengingat perbedaan suku bunga AS-China yang lebar - sebelum perubahan kebijakan bank sentral AS ata Federal Reserve (The Fed).

Investor telah memperkirakan penurunan suku bunga di China tahun ini karena negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia itu berjuang dengan tekanan deflasi, krisis properti selama bertahun-tahun, dan permintaan yang lesu. Perbedaan suku bunga AS-China juga telah menekan mata uang China dan memperparah arus keluar modal di tengah pemulihan ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan.