Logo Bloomberg Technoz

Bapanas Soal Harga Telur Mahal: Tak Ada Kaitan dengan Bansos

Pramesti Regita Cindy
07 March 2024 11:00

Pekerja memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Senin (22/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pekerja memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Senin (22/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menampik tudingan bahwa fenomena kenaikan harga telur akhir-akhir ini merupakan imbas dari program bantuan sosial pangan yang digelontor oleh pemerintah.

Harga telur ayam tas belakangan memang menjadi sorotan karena rata-rata harga kenaikannya yang mencapai Rp30.000 lebih per kilogram (kg). Menurut Panel Harga Pangan Bapanas, rerata harga telur di level nasional hari ini adalah Rp31.490/kg.

Kepala Bapanas/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyebut kenaikan harga telur tidak ada kaitannya dengan program bantuan pangan penanganan stunting. Dia menegaskan bantuan tersebut bahkan belum dimulai.

“Lalu ada isu yang bilang harga telur itu naik, katanya karena adanya program bantuan pangan telur. Saya jelaskan bantuan pangan dari NFA bersama ID FOOD berupa telur dan daging ayam bagi keluarga risiko stunting, belum kita mulai. Harga telur naik hari ini, karena sebulan lalu harga jagung pakan itu Rp9.000 per kg," tutur Arief, Kamis (7/3/2024).

Pekerja memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Senin (22/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Dia menyatakan harga jagung pakan merupakan faktor kunci dalam penentuan harga telur ayam ras.