Logo Bloomberg Technoz

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG masih akan melanjutkan tren koreksinya (bearish) dan masih didominasi oleh tekanan jual.

"Selama IHSG masih mampu bergerak di atas 6.557 sebagai stop loss-nya, maka koreksi IHSG akan terbatas untuk menguji area 6.592 - 6.616 dan kemudian kembali menguat,” jelas Herditya dalam riset harian yang diterbitkannya, Kamis (16/3/2023).

Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, BRIS, ERAA, MDKA dan MTEL. 

Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, IHSG mencatatkan koreksi kemarin yang berkorelasi dengan investor asing mencetak jual bersih (Net Sell) sebesar Rp 552 miliar di pasar reguler. Dengan tren tersebut, IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung melemah dengan support 6.578 - 6.700.

Saham rekomendasi CGS-CIMB Sekuritas adalah, SCMA, BMRI, BBNI, FREN, SRTG, dan AMRT.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani menjelaskan, IHSG hari ini diprediksi bergerak bervariasi dalam kisaran 6.600-6.754. Pada perdagangan kemarin koreksi IHSG dipicu oleh kekhawatiran para pelaku pasar terhadap keputusan Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan hari ini.

Konsensus memperkirakan BI akan kembali menahan suku bunga acuan di level 5,75%. Suku bunga yang tetap di tengah kebijakan hawkish bank sentral AS (The Fed), akan berdampak pada depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Laju Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI) Saat ini 5,75% (Bloomberg)

Selain itu, "Industrial Production di China tercatat meningkat pada periode Januari - Februari 2023 sebesar 2,4% year-on-year (yoy), lebih tinggi dibanding periode sebelumnya pada level 1,3% yoy. Adapun retail sales China juga sama meningkat di level 3,5% yoy, dan merupakan pertumbuhan retail sales pertama setelah 3 bulan terkontraksi," jelasnya terkait sentimen IHSG pada hari ini.

(fad/wep)

No more pages