Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Bisa Lanjutkan Keperkasaan Manfaatkan Kelesuan Dolar AS

Tim Riset Bloomberg Technoz
22 February 2024 07:40

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang menguat dalam perdagangan di pasar spot hari ini, Kamis (22/2/2024), memanfaatkan momen pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) kala pasar saham di Wall Street 'berpesta' pasca laporan keuangan raksasa teknologi NVIDIA memperlihatkan kinerja luar biasa.

Indeks dolar AS ditutup menurun tipis tadi malam, menggenapi dua hari pelemahan. Sementara di pasar forward, kontrak NDF rupiah melanjutkan penguatan pagi ini ke kisaran Rp15.651/US$ setelah semalam juga ditutup lebih kuat di pasar Amerika.

Tadi malam, Federal Reserve (The Fed) juga melansir risalah rapat terbaru Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 30-31 Januari 2024. Risalah rapat itu menunjukkan sebagian besar pejabat Bank Sentral AS lebih khawatir terhadap risiko penurunan suku bunga terlalu cepat ketimbang membiarkannya tetap tinggi dan berpotensi merusak ekonomi.

The Fed membutuhkan bukti lebih lanjut bahwa inflasi benar-benar menuju target 2% sebelum menurunkan suku bunga. Beberapa di antara pejabat The Fed juga khawatir bahwa kemajuan tersebut bisa terhenti. Secara keseluruhan, risalah tersebut memperkuat ekspektasi bahwa biaya pinjaman akan tetap tinggi di masa mendatang, higher for longer.

Stance itu sudah diperhitungkan oleh pasar sehingga respon pelaku pasar tidak terlalu dramatis walau bernada hawkish. Indeks dolar AS tetap melemah sementara yield atau imbal hasil surat utang AS semua tenor bergerak naik terutama tenor pendek UST-2Y naik 4,7 bps.