Logo Bloomberg Technoz

BI Mulai Gelar RDG Hari Ini, Rupiah Sepertinya Masih akan Melemah

Tim Riset Bloomberg Technoz
20 February 2024 07:50

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pelemahan rupiah kemungkinan masih akan berlanjut pada perdagangan hari ini, Selasa (20/2/2024), di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS) juga aksi jual yang berlanjut di pasar keuangan global terutama di pasar pendapatan tetap.

Indeks dolar AS semalam ditutup menguat tipis 0,02% di tengah lonjakan imbal hasil surat utang AS, Treasury, di mana tenor 10 tahun kini bertengger di level 4,31%. Indeks harga surat utang di pasar negara maju maupun berkembang juga ditutup di zona merah tadi malam. Pelaku pasar masih menunggu katalis baru yang bisa cukup kuat mendorong selera berinvestasi sementara pasar AS masih tutup Senin kemarin.

Sentimen global yang masih kurang ramah membatasi peluang rupiah berbalik menguat setelah dalam perdagangan hari pertama pekan ini mata uang Indonesia ini ditutup melemah 0,06% ke posisi Rp15.630/US$.

Sinyal pelemahan terlihat di pasar forward di mana kontrak nondeliverable forward (NDF) pagi ini terlihat bergerak lebih lemah ke kisaran Rp15.650/US$ setelah dini hari tadi ditutup lebih kuat 0,15% di pasar New York.

Secara teknikal, rupiah juga memperlihatkan potensi pelemahan akan tetapi sudah terbatas dengan target koreksi terdekat menuju Rp15.650/US$ yang merupakan level support setelah break MA-50 dan MA-100. Target pelemahan selanjutnya akan tertahan di Rp15.685/US$.