Logo Bloomberg Technoz

Dia mengatakan jelas terlihat bahwa Surya bertemu dengan Luhut ibarat bertemu dengan pemerintah, karena Menko Marves memang bak tangan kanan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun menurut dia, Surya Paloh tidak akan mengubah calon yang sudah diusung, yakni Anies Baswedan.  Pertemuan ini juga disebut jadi wujud komunikasi untuk memastikan bahwa sekalipun Koalisi Perubahan mengusung calon yang tidak didukung Jokowi, diharapkan program pemerintah bisa tetap berjalan seperti yang penting adalah Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Bukan juga berarti, setelah pertemuan-pertemuan itu mengubah pendirian Surya Paloh karena saya yakin Surya Paloh itu sekali layar berkembang akan terus terlampaui. Pantang menyerah. Jadi saya menilai pertemuan itu suatu yang positif bahwa di tingkat elite itu tidak terjadi perpecahan," lanjutnya.

Namun Lili menilai bahwa sekalipun Koalisi Perubahan sudah mengusung Anies, masih ada ruang calon wakil presiden. Oleh karena itu koalisi menjelang pemilu menurut dia masih cair.

Dihubungi terpisah, pengamat politik Ujang Komarudin dari Universitas Al-Azhar Indonesia mengatakan bahawa dalam pertemuan Luhut dan Surya, relasi politik dan relasi bisnis pasti terjadi. Pertemuan semacam itu kata dia mafhum terjadi, yang juga diartikannya sebagai pola-pola umum yang dilakukan oleh politisi.

"Entah mereka berdua di kekuasaan, entah mereka berseberangan di kekuasaan. Tapi di politik boleh bersenjangan, di sistem sambil jalan, kan begitu," kata Ujang lewat sambungan telepon.

Dia melanjutkan, pertemuan makan siang itu juga pasti membahas mengenai calon yang diusung oleh Koalisi Perubahan di Pemilu 2024. Menurut dia, pemerintah saat ini juga ingin memastikan apabila calon yang berseberangan yang menang maka program pemerintah akan dilanjutkan.

"Dan misalnya kelompok Anies itu menang, ya ingin memastikan program pemerintahan Jokowi aman, termasuk IKN. Termasuk juga mungkin secara hukum, secara bisnis juga ingin aman ketika rezim berganti karena kan ada bolong-bolong yang dilakukan oleh rezim saat ini. Mereka ingin aman secara hukum maupun politik," lanjutnya.

Ujang menilai bahwa sekalipun Koalisi Perubahan sudah memiliki tiket cukup untuk mengusung calon presiden namun selama belum didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) maka masih bisa berubah.

"Kalau koalisi masih dinamis ya masih cair. Masih banyak berubah dan masih bergerak terus karena sebelum capres-cawapres didaftarkan nanti maka semua dinamika koalisi itu masih bisa berubah kapan pun. Ini semuanya masih akan ada perubahan-perubahan yang mungkin akan terjadi," tutupnya.

(ezr)

No more pages