Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Bersiap Dibuka Beragam, Saham China Jadi Fokus

News
19 February 2024 06:20

Ilustrasi bursa Asia (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi bursa Asia (Sumber: Bloomberg)

Matthew Burgess - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan akan dibuka beragam setelah Wall Street melemah pada Jumat (17/2) di tengah tanda-tanda inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan. Saham China siap dibuka lebih kuat setelah libur selama sepekan.

Ekuitas berjangka di Australia dan Hong Kong naik tipis. Sementara kontrak di Jepang turun setelah S&P 500 turun 0,5% dari rekor terbaru pada Kamis (16/2). Treasury turun, dengan imbal hasil obligasi dua tahun naik tujuh basis poin menjadi 4,56% pada Jumat setelah indeks harga produsen (IHP) naik karena lonjakan besar dalam biaya jasa.

Saham China akan menjadi fokus di Asia karena melanjutkan perdagangan setelah liburan Tahun Baru Imlek selama sepekan. Bank sentral China atau People's Bank of China (PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman kebijakan satu tahun di level 2,5% sambil menyuntikkan sedikit uang tunai ke sistem keuangan.

Sebelum pengumuman PBOC, data perjalanan dan pariwisata yang optimis menunjukkan konsumsi telah meningkat bahkan ketika perekonomian sedang berjuang menghadapi deflasi dan krisis properti. Sentimen tersebut telah membantu indeks saham acuan di Hong Kong menguat 3,8% sejak dibuka kembali pada Rabu. Sementara Indeks Nasdaq Golden Dragon melonjak 4,3% selama sepekan, menggarisbawahi ruang bagi saham-saham dalam negeri untuk mengejar ketinggalan.

Grafik bursa saham China. (Sumber: Bloomberg)