Logo Bloomberg Technoz

Harga Nikel Rontok, Luhut Klaim RI Tak Pernah Jorjoran Produksi

Sultan Ibnu Affan
07 February 2024 17:35

Luhut Binsar Pandjaitan ditemui di kantor Kemenko Marves, Rabu (7/2/2024)./Bloomberg Technoz-Sultan Ibnu Affan
Luhut Binsar Pandjaitan ditemui di kantor Kemenko Marves, Rabu (7/2/2024)./Bloomberg Technoz-Sultan Ibnu Affan

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali membantah anggapan bahwa Indonesia, sebagai salah satu negara terbesar produksi nikel, telah menjadi biang keladi utama anjloknya harga komoditas mineral penting itu.

"Kita enggak pernah jorjoran [produksi nikel]. Enggak pernah," ujar Luhur saat ditemui di kantornya, Rabu (7/2/2024).

Luhut juga merespons anggapan bahwa harga nikel yang hingga kini terus memperpanjang tren kemerosotannya selama setahun terakhir, yang juga berbanding lurus dengan pembengkakan suplai dari Indonesia.

"Itu kan pada akhirnya mencari titik ekuilibriumnya. [Pergerakan harga] komoditas itu kamu lihatnya enggak boleh dari setahun dua tahun [terakhir], harus 5—10 tahun. Harus dilihat kumulatif harganya. Kemudian, melihat harga rata-ratanya," ujar dia.

Harga nikel di LME hingga 6 Januari2024./dok. Bloomberg

Berdasarkan data London Metal Exchange (LME), harga nikel turun nyaris 50% dalam setahun terakhir atau sepanjang 2023.