Logo Bloomberg Technoz

Indeks CSI 300 naik 1,8% pada penutupan tengah hari, mengurangi penurunannya selama setahun terakhir menjadi 20%.

Xi Jinping menunjukkan tanda-tanda semakin terlibat dalam kebijakan keuangan dan ekonomi negara. Termasuk kunjungan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke bank sentral akhir tahun lalu.

Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir otoritas telah bekerja sepanjang waktu untuk menyusun langkah-langkah penyelamatan pasar. CSRC telah bekerja di akhir pekan dan Administrasi Regulasi Keuangan Nasional telah mengadakan setidaknya selusin pertemuan selama dua bulan terakhir guna menstabilkan pasar modal.

CSRC dan NFRA belum menanggapi permintaan komentar dari Bloomberg.

Bursa saham China merosot. (Sumber: Bloomberg)

Minggu ini, otoritas memperketat pembatasan perdagangan dengan melarang beberapa hedge fund kuantitatif untuk menempatkan pemesanan penjualan (sell order) dan lainnya dari memotong posisi saham pada dana leverage netral pasar mereka.

Ini merupakan upaya yang dilakukan guna membendung kerugian saham. CSRC pada hari Senin juga menyatakan akan membimbing pialang untuk menyesuaikan tingkat margin call mereka dan mempertahankan jalur likuidasi yang "fleksibel" untuk membatasi likuidasi paksa.

Upaya-upaya yang dilakukan sebelumnya termasuk pembatasan short-selling serta pembelian saham oleh negara di bank-bank terbesar di negara itu. Sementara dana stabilisasi saham senilai US$278 miliar juga telah direncanakan.

Upaya tersebut belum banyak berhasil dalam memulihkan kepercayaan investor. Dalam beberapa tahun terakhir, kepercayaan investor terpuruk akibat perlambatan ekonomi serta kontrol Xi Jinping yang semakin besar terhadap perusahaan swasta dan tindakan keras yang luas.

Saham-saham berkapitalisasi kecil di negara itu anjlok lebih dari 6% pada hari Senin ke level terendah sejak 2018. Sementara Indeks CSI 300 mencapai level terendah lima tahun awal bulan ini.

Investor kemungkinan bersiap untuk menghadapi lebih banyak kerugian sebelum liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu. Para trader mengurangi posisi mereka karena mengkhawatirkan sejumlah risiko, mulai dari ketegangan geopolitik dan konsumsi yang lamban, dapat semakin memperparah penurunan pasar ketika perdagangan dilanjutkan.

(bbn)

No more pages