Logo Bloomberg Technoz

Isu Rotasi Mencuat, Ini Kriteria Komisaris & Direksi Bank BUMN

Tara Marchelin
13 March 2023 16:20

Ilustrasi gedung BUMN. (Dok. Kementerian BUMN
Ilustrasi gedung BUMN. (Dok. Kementerian BUMN

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rencana perubahan susunan dewan komisaris dan dewan direksi empat perbankan milik negara atau berstatus bank BUMN penting dilakukan demi mendapatkan pemimpin  yang memiliki visi dan rekam jejak yang bersih, seperti disampaikan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira.

Diketahui empat bank BUMN —PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)— tengah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dengan salah satu agenda perubahan susunan pengurus perseroan.

"Tentu sangat penting untuk bank BUMN dipimpin oleh direksi yang punya visi, kemudian juga direksi yang punya track record yang bersih. Kenapa? Karena kalau melihat laba bank BUMN cukup jumbo dari tahun-tahun sebelumnya, bahkan di saat pandemi,” kata Bhima Yudhistira, saat dihubungi di Jakarta, Senin (13/3/2023).

Lebih lanjut, Bhima menjelaskan kepemimpinan menjadi penting karena bank-bank BUMN akan menghadapi sejumlah tantangan, antara lain kenaikan tingkat suku bunga yang mengganggu penyaluran kredit. Kemudian, persaingan dengan bank-bank digital yang mendisrupsi bisnis perbankan, serta tekanan likuiditas seperti yang banyak terjadi di bank-bank luar negeri.

"Kita juga tidak bisa mengentengkan apa yang terjadi di level internasional. Banyak bank yang sudah berjatuhan atau paling tidak sudah mengalami tekanan likuiditas. Salah satunya SVB [Silicon Valley Bank]. Jadi, memang ancaman eksternal perlu diperhatikan,” jelasnya.

Pergerakan harga saham 4 bank BUMN dalam 3 tahun terakhir. (Dok Bloomberg)