Logo Bloomberg Technoz

Diduga Ada Dumping China, Kinerja Industri Tekstil 2023 Turun 30%

Dovana Hasiana
02 February 2024 19:40

Ilustrasi Pabrik Tekstil. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Pabrik Tekstil. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan, kinerja industri tekstil pada 2023 turun pada kisaran 30% dibandingkan pada masa pandemi Covid-19, yakni 2020 dan 2021. Sebab, kebijakan lockdown menghambat produk impor, salah satunya dari China, dalam membanjiri industri dalam negeri. 

Ketua API, Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mengatakan, kinerja industri dalam negeri pada 2023 justru turun dibandingkan 2020 dan 2021 karena China diduga melakukan dumping pada sektor tekstil dan bahkan pada seluruh industri di Indonesia.

“Ya (dumping dari China) itu semua negara juga merasakan, Amerika Serikat juga merasakan itu. Mungkin bukan hanya di tekstil, kalau bisa tanyakan, di industri yang lain juga sama. China jadi salah satu pesaing semua industri,” ujar Jemmy saat dihubungi, Jumat (2/2/2024).

Jemmy menyimpulkan, setidaknya terdapat tiga faktor yang menyebabkan pertumbuhan industri tekstil dalam negeri terhambat. Pertama, ketegangan geopolitik yang meningkat. Padahal, saat itu konflik Ukraina dan Rusia belum selesai, tetapi terdapat konflik lain di Laut Merah yang semakin menghambat pertumbuhan industri tekstil. 

Sebab, ketegangan geopolitik tersebut menyebabkan waktu pengiriman bertambah dan harga pengiriman naik berkali-kali lipat.