Logo Bloomberg Technoz

Politik Menghangat, Investor Lepas Saham & Obligasi RI

Ruisa Khoiriyah
26 January 2024 10:30

Karyawan melintas di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan melintas di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketidakpastian politik dalam negeri yang semakin tinggi seiring kemunculan isu mundur sejumlah menteri kabinet, bukan hanya menyeret nilai tukar rupiah kemarin tapi juga menekan pasar surat utang. 

Pagi ini, Jumat (26/1/2024), tekanan terlihat masih berlanjut bahkan menjalar ke pasar saham yang kemarin masih bertahan. Rupiah dibuka melemah mendekati Rp15.850/US$ pada pukul 09:43 WIB, Jumat (26/1/2024), ketika mata uang Asia mayoritas menguat terhadap dolar AS.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok hampir 1% pagi ini, ketika tekanan di pasar surat utang juga masih berlanjut. 

Berdasarkan data Bloomberg dilihat pada 09:34 WIB, yield surat utang negara (INDOGB) tenor 10 tahun naik 1,3 basis poin ke 6,63%, diikuti oleh tenor pendek 2 tahun dengan kenaikan sama ke 6,16%.

Di mata analis, tekanan jual di pasar surat utang yang berlangsung kemarin kebanyakan akibat keterkejutan pasar atas isu rencana pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang kembali mengemuka. Imbal hasil tenor 5 tahun melonjak sampai 8 basis poin.