Logo Bloomberg Technoz

Ambisi Gibran Soal Biofuel, Seberapa Realistis Buat RI?

Sultan Ibnu Affan
25 January 2024 13:40

Uji coba B40./Bloomberg-Dimas Ardian
Uji coba B40./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Program transisi energi nasional dengan memproduksi lebih banyak biofuel sempat disinggung calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, saat debat Pilpres 2024 putaran keempat akhir pekan lalu.

Gibran bahkan mengeklaim Indonesia mampu menekan impor minyak dengan program biodiesel B35 dan B40. Mandatori solar bauran bahan bakar nabati (BBN) itu juga disebutnya meningkatkan nilai tambah produksi sawit dalam negeri dan juga lebih ramah lingkungan.

“Kita tidak boleh lagi bergantung pada energi fosil. Kita dorong terus energi hijau yang berbasis bahan baku nabati seperti bioetanol, bioavtur, biodiesel. Sekarang sudah terbukti dengan adanya B35 dan B40 ini sudah mampu menurunkan nilai impor minyak dan meningkatkan nilai tambah produksi sawit di dalam negeri dan juga lebih ramah lingkungan,” ujar Gibran, Minggu (21/1/2024).

Biodiesel berbasis minyak kelapa sawit. (Dok. Bloomberg)

Untuk mengalihkan ketergantungan BBM masyarakat Indonesia ke bahan bakar berbasis nabati bukanlah pekerjaan mudah. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menyebut dibutuhkan konsistensi arah kebijakan dan bauran kebijakan antarkementerian yang harmonis.

“Karena kalau konsumsi biodiesel itu terus naik, berarti kan sebetulnya ini prospek yang cerah bagi bisnis CPO [crude palm oil/minyak sawit mentah] di hulunya dan juga bagi industri yang mengembangkan kendaraan berbasis bahan bakar biodiesel,” kata Faisal, Kamis (25/1/2024).