Logo Bloomberg Technoz

Adu Banteng KA, Kemenhub Singgung Biaya Upgrade Persinyalan Mahal

Dovana Hasiana
17 January 2024 11:50

Kecelakaan KA Turangga dengan Commuterline Bandung Raya di km 181+700, Cicalengka, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). (Dok. Basarnas Jawa Barat)
Kecelakaan KA Turangga dengan Commuterline Bandung Raya di km 181+700, Cicalengka, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). (Dok. Basarnas Jawa Barat)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai otoritas yang memiliki kewenangan dalam mengatur persinyalan di perkeretaapian mengatakan bahwa peningkatan persinyalan elektrik membutuhkan biaya yang besar. 

Pernyataan ini dilontarkan untuk menanggapi masalah persinyalan kereta api yang diduga menjadi penyebab dari tabrakan kereta antara KA Turangga dan KA Commuter 305 (KRD) terjadi di Bandung, Jumat (5/1/2024) pagi.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati mengatakan instansinya tetap berupaya untuk meningkatkan persinyalan elektrik walaupun membutuhkan biaya yang besar. 

“Pemerintah berupaya meningkatkan persinyalan elektrik meskipun membutuhkan biaya yang besar. Saat ini hal tersebut (peningkatan persinyalan elektrik) dilakukan secara bertahap dengan memprioritaskan jalur dengan jumlah perjalanan kereta api (KA) yang terbanyak,” ujar Adita kepada Bloomberg Technoz, Rabu (17/1/2024).  

Sementara untuk persinyalan mekanik yang belum ditingkatkan (upgrade) menjadi elektrik, kata Adita, diberlakukan pedoman dan ketentuan yang harus dilaksanakan oleh petugas pengoperasian persinyalan secara cermat dan dilakukan pengawasan secara ketat.