Logo Bloomberg Technoz

Menteri Ungkap Kerugian karena Ekspor Ilegal Benur hingga Rp9,3 T

Muhammad Fikri
16 January 2024 22:59

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat kunjunga di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambangen, Bali. (Dok. kkkp.go.id)
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat kunjunga di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambangen, Bali. (Dok. kkkp.go.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa negara mengalami kerugian sekitar US$600 juta atau setara Rp9,3 triliun untuk kurs saat ini, karena ekspor ilegal benur atau bibit benih Lobster (BBL). Sakti mengatakan bahwa terdapat lebih dari 200 juta bibit benur yang diekspor secara ilegal ke Vietnam dan hal ini sangat merugikan negara.

"Yang saya tahu, lebih dari 200 juta bibit. Itu yang setiap tahun itu berkembang di Vietnam," ucap Sakti saat ditemui di Hotel Aryaduta Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Sakti menaksir bahwa ekspor BBL atau benur ilegal sudah terjadi lebih dari 200 juta bibit atau bahkan mencapai 300 juta bibit benur. Oleh karena itu jika harga per bibit US$2, total kerugian mencapai US$600 juta.

"Itu 100% ilegal. Jadi kalau rata-rata US$2, kalau 300 aja berarti US$600 juta," tambahnya soal nilai ekspor ilegal benur.

Sakti juga mengatakan, akibat dari ekspor ilegal tersebut, Vietnam bahkan kini sudah memiliki ekosistem yang lebih baik untuk memproduksi benih-benih lobster.