Logo Bloomberg Technoz

Bulog: Harga Beras Diramal Bakal Tetap Tinggi pada Awal 2024

Dovana Hasiana
11 January 2024 18:00

Pedagang melayani pembeli beras di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang melayani pembeli beras di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog (Persero) Bayu Krisnamurthi memprediksi harga beras masih tetap tinggi pada awal 2024. Hal ini setidaknya dilandasi oleh 3 faktor, yakni produksi yang belum pulih, biaya produksi tetap tinggi, dan kebijakan negara yang menyebabkan gejolak pada pasar dunia.

Satu, produksi kita masih belum pulih. Dua, biaya input masih tetap tinggi dan harga pupuk masih tetap tinggi. Dunia juga masih bergejolak cenderung tinggi. Ketiga, kebijakan negara-negara yang belum membuat pasar dunia lebih tenang, pasar dunia masih naik turun dengan jumlah yang cukup besar,” ujar Bayu dalam konferensi pers Keberhasilan Bantuan Pangan Beras Menahan Laju Inflasi, di Kantor Pusat Bulog, Kamis (11/1/2024).

Bayu mengatakan belum ada tanda-tanda yang menggembirakan soal harga beras di Indonesia setidaknya pada awal tahun ini. Bayu juga mengutip dataBadan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan produksi beras Indonesia pada Januari dan Februari mengalami defisit dalam jumlah yang cukup besar.

Sebab, Bayu melanjutkan, masa tanam di wilayah Indonesia khususnya Jawa mengalami kemunduran. Hal ini pada akhirnya juga akan menyebabkan kemunduran pada masa panen beras. Walhasil, pasokan dari dalam negeri diprediksi masih sulit. 

Walaupun kenaikan harga terjadi signifikan, Bayu mengatakan, pemerintah belum memiliki rencana revisi naik harga eceran tertinggi (HET) beras. Penyebabnya, saat ini pemicu kenaikan harga beras adalah produksi dan pasokan yang tidak mencukupi. Dengan demikian, revisi naik pada HET tidak akan berdampak signifikan pada harga beras.