Logo Bloomberg Technoz

Postur APBN 2023: Defisit 1,65%, Lebih Rendah dari Target

Muhammad Fikri
02 January 2024 14:26

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konfrensi pers APBN Kita. (Bloomberg Technoz/Fikri)
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konfrensi pers APBN Kita. (Bloomberg Technoz/Fikri)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65%. Angka ini lebih rendah dari target terbaru pemerintah yang sebesar 2,27% atau jauh lebih rendah dari target awal, 2,84%.

Sebagai informasi, pemerintah menetapkan target anggaran negara terbaru dalam Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2022 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2023.

Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), belanja negara tercatat Rp3.121,9 triliun atau 100,2% dari target dalam Perpres 75/2023 yang sebesar Rp3.117,2 triliun, atau 102% dari target awal dalam UU APBN 2023, Rp3.061,2 triliun.   

"Realisasi pendapatan negara tercatat Rp2.774,3 triliun atau 105,2% dari target terbaru, Rp2.637,2 triliun atau 112,6% dari target awal Rp2.463 triliun," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (2/1/2024).

Menurut Bendahara Negara, realisasi pembiayaan anggaran tercatat sebesar Rp359,5 triliun atau hanya 60,1% dari target awal pemerintah Rp598,2 triliun. Angka realisasi pembiayaan anggaran tercatat 74,9% dari target dalam Perpres 75/2023, yakni Rp479,9 triliun.