Logo Bloomberg Technoz

Tabungan Masyarakat Terkuras Harga Beras Mahal, Tekan Daya Beli

Ruisa Khoiriyah
28 December 2023 18:50

Transaksi di Pasar Tradisional (Dok. Unsplash)
Transaksi di Pasar Tradisional (Dok. Unsplash)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kenaikan harga beras yang tak terbendung sepanjang tahun ini bukan hanya memicu risiko lonjakan inflasi harga pangan tahun depan, seiring dengan dampak El Nino yang diprediksi masih berlanjut.

Lebih dari itu, kenaikan harga beras dan berbagai barang kebutuhan lain terlihat kian menggerogoti daya beli di Indonesia sehingga memicu banyak kalangan, terutama berpendapatan menengah ke bawah, banyak yang memakai tabungan mereka untuk menutup kebutuhan hidup.

Langkah 'makan tabungan' alias mantab menjadi fenomena yang semakin umum yang dialami banyak rumah tangga dan dikhawatirkan akan berlanjut tahun depan bila tekanan harga semakin mengikis kemampuan belanja. Ada banyak data yang mendukung dugaan itu.

Kemampuan menabung orang Indonesia kian susut dengan nilai Dana Pihak Ketiga (DPK) pada November lalu hanya tumbuh 3,8%, menurut laporan Bank Indonesia (BI). Angka itu lebih kecil dibanding Oktober sebesar 3,9% dan jauh lebih kecil lagi bila dibanding November 2022 di mana pertumbuhannya mencapai 9,4%.

Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Nilai dana masyarakat di produk tabungan bank hanya tumbuh 2,5%, untuk nasabah perorangan pada November lalu. Sementara untuk produk deposito, secara keseluruhan juga melambat pertumbuhannya hanya 5,2% bulan lalu, lebih rendah dibanding 6,9% bulan sebelumnya.