Logo Bloomberg Technoz

Pasar 'Berpesta' Rayakan Rencana Pivot The Fed Tahun Depan

Ruisa Khoiriyah
14 December 2023 09:05

Jerome Powell, Chairman US Federal Reserve (Bloomberg)
Jerome Powell, Chairman US Federal Reserve (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Era kenaikan bunga acuan Federal Reserve (The Fed), diyakini benar-benar telah berakhir. Hasil rapat komite The Fed, Federal Open Meeting Committee (FOMC), yang memutuskan menahan bunga acuan di 5,5% memberikan sinyal semakin terang bahwa bank sentral paling berpengaruh di dunia itu akan memulai pemangkasan bunga tahun depan.

Pasar keuangan 'pesta pora' pasca keputusan FOMC diumumkan yang telah memicu aksi borong Treasury, surat utang Amerika Serikat (AS), melesat hingga yield-nya jatuh di bawah 4% untuk tenor 10 tahun. Pagi ini bergerak di kisaran 3,99%, terpangkas 21,4 basis poin (bps). Sementara tenor lebih pendek melanjutkan reli dengan yield terpangkas makin dalam hingga mendekati 40 bps ke 4,36%.

Euforia itu merembet ke Asia dan pasar domestik. Rupiah spot pagi ini dibuka langsung melesat kuat ke Rp15.468/US$, menguat lebih dari 1% di tengah gelombang penguatan mata uang di kawasan Asia, disusul Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang langsung melesat 1,2% pada pembukaan pasar hari ini.

Di pasar obligasi domestik, yield Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun juga terpangkas ke 6,7%, sementara tenor 15 tahun kian turun imbal hasilnya 2,1 bps menjadi 6,79% pagi ini.

Dari 'dot plot' proyeksi suku bunga The Fed memperlihatkan, delapan pejabat memperkirakan penurunan lebih sedikit tahun depan sementara lima pejabat memprediksi penurunan bunga acuan lebih banyak. Alhasil, proyeksi pemangkasan Fed fund rate (FFR) tahun depan menghasilkan median 75 bps.

Grafik dot plot The Fed. (Sumber: Bloomberg)