Logo Bloomberg Technoz

“Kami mendukung negara-negara C5 untuk mendiversifikasi hubungan perdagangan mereka,” tambahnya. “Ini tidak semudah menekan tombol saklar lampu.”

Blinken memainkan peran sentral dalam upaya AS untuk membawa negara lain bergabung dengan upaya untuk memperlambat mesin perang Presiden Rusia Vladimir Putin melalui sanksi. Namun, saat ini terjadi peningkatan arus perdagangan di negara tetangga Rusia yang mungkin merupakan tanda bahwa Moskow telah mampu menghindari sanksi.

Perjalanan Blinken melalui wilayah tersebut dirancang untuk menunjukkan bahwa AS adalah mitra terpercaya yang dapat membantu mendukung negara-negara di kawasan tersebut — yang sebelumnya merupakan bagian dari Uni Soviet —  bergulat dengan harga pangan dan energi yang tinggi akibat perang di Ukraina.

“Kami sangat sadar akan dampak dari agresi Rusia,” kata Blinken. “Kami melakukan semua yang kami bisa untuk meminimalkannya, memitigasinya, dan menciptakan banyak peluang berbeda untuk mitra di Asia Tengah.”

Menteri Luar Negeri Kazakh Mukhtar Tileuberdi saat berbicara bersama Blinken setelah pertemuan mengatakan Kazakhstan tidak ingin wilayahnya digunakan untuk penghindaran sanksi.

Seorang pejabat senior Asia Tengah yang meminta untuk tidak diidentifikasi mengatakan negara-negara di wilayah tersebut menangani masalah ini dengan serius, tetapi hal ini sulit untuk dipantau mengingat adanya serikat bea cukai dengan Rusia dan karena sebagian besar aktivitas dilakukan oleh pedagang kecil dan bukan perusahaan besar.

Sebagian besar lonjakan tajam dalam angka perdagangan mencerminkan negara-negara Asia Tengah lebih banyak menerima peralatan dan elektronik langsung dari negara-negara barat ketimbang dari perusahaan dan distributor Rusia, kata dia.

Kulkas, Mesin Cuci, sampai Pompa ASI

Secara khusus, lonjakan ekspor mesin cuci, kulkas, dan pompa ASI Eropa ke tetangga Rusia di Asia Tengah telah memicu kekhawatiran Rusia dapat memperoleh barang-barang yang mereka inginkan meskipun ada sanksi.

Pejabat Eropa mengatakan mereka khawatir barang-barang ini dibongkar dan dilucuti dari komponennya, seperti semikonduktor, yang mungkin bisa dimasukkan ke peralatan militer Rusia.

Menurut Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD) pada pertengahan Februari, ekspor Jerman ke Rusia turun menjadi 38% dari Mei hingga Juli tahun lalu dari rata-rata periode yang sama antara 2017 dan 2019. Namun ekspor saat ini berlipat ganda ke Armenia dan lebih dari tiga kali lipat ke Kyrgyzstan.

Armenia, Kyrgyzstan, dan Kazakhstan berada dalam serikat pabean dengan Rusia dan Belarusia sebagai anggota Uni Ekonomi Eurasia, saingan Uni Eropa yang dipimpin Moskow. Tidak ada penghalang yang mencegah barang-barang ini dipindahkan ke Rusia oleh para pedagang.

(bbn)

No more pages