Logo Bloomberg Technoz

Harga Emas Dunia Terpuruk, Emas Antam Tertahan Pelemahan Rupiah

Ruisa Khoiriyah
28 February 2023 09:51

Ilustrasi emas batangan. (Andreas Gebert/Bloomberg)
Ilustrasi emas batangan. (Andreas Gebert/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas di pasar global terus terperosok. Komoditas logam mulia ini meluncur ke bulan terburuk sejak 2021 setelah data perekonomian Amerika Serikat (AS) menunjukkan kondisi overheating sehingga pelaku pasar berekspektasi bunga acuan akan terus melejit naik tahun ini.

Harga emas menurun 6% pada Februari setelah menempuh reli kenaikan harga tiga bulan lalu setelah pasar beranggapan The Federal Reserves akan mampu membalik arah kebijakan setelah serial hawkish sepanjang 2022. Namun, reli itu tidak bertahan lama dan kini emas terpuruk. 

Indeks dolar AS dan yield US Treasury 10 tahun telah melejit. Ketika dolar AS menguat, emas akan ditinggalkan oleh pelaku pasar. Dolar AS menjadi safe haven baru ketika perekonomian global diliputi ketidakpastian dan kekhawatiran bunga tinggi dari negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut. 

Harga emas di pasar global tertekan sentimen The Fed yang melambungkan harga dolar AS (Bloomberg)

Harga emas di pasar spot, mengutip data Bloomberg tertahan di level US$ 1.818,14 per troy ounce pada pukul 9.31 WIB, Selasa (28/2/2023). Sedangkan indeks dolar AS telah naik 2,4% sepanjang Februari ini.

Pelaku pasar menggeser ekspektasi terhadap kebijakan moneter Amerika dan itu memicu aliran modal keluar dari emas. Pergerakan emas di pasar global dan dolar AS selalu berlawanan. Ketika emas naik, harga dolar AS biasanya melemah. Begitu juga sebaliknya.