Logo Bloomberg Technoz

Bos IBC: Industri Baterai RI Bisa Hemat 30 Juta Barel Impor BBM

Sultan Ibnu Affan
27 November 2023 13:30

Ilustrasi pabrik baterai. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi pabrik baterai. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pengembangan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia diklaim dapat menghemat ongkos impor sebanyak 30 juta barel bahan bakar fosil atau fossil fuel pada 2026.

Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menyebut Indonesia memiliki potensi pengembangan industri baterai dengan kapasitas mencapai 60 GWh atau setara dengan daya untuk 400.000—600.000 kendaraan listrik roda empat dan 3—4 juta unit roda dua.

“Setelah hilirisasi [tambang mineral untuk industri baterai], kita akan mendapatkan produksi pertama battery cell dari pertambangan pada 2026. Potensi industri baterai ini dapat mengurangi emisi sebesar 9 juta ton CO2 per tahun, atau setara dengan kurang lebih 8% dari total kendaraan nasional. Lalu, dapat juga mengurai impor hampir 30 juta barel fossil fuel per tahun,” paparnya dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Senin (27/11/2023).

Menyitir data Badan Pusat Statistik  (BPS), impor BBM RON  90 - atau setara bensin bersubsidi Pertalite - menembus 15,11 juta kiloliter (kl) pada tahun lalu. Angka itu meroket 86% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 8,14 juta kl dan 36% dibandingkan dengan 2019 yang sebanyak 11,08 juta kl.

Peta Jalan