Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membenarkan Muhammad Awaluddin telah dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II. Meski demikian, dia membantah telah mendepak mantan Direktur Telkom Indonesia tersebut.
"Nanti pak Awaluddin ada tempatnya [posisi baru]," kata Erick saat ditemui, Minggu (19/11/2023).
Kabar pencopotan Awaluddin mencuat usai munculnya Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-311/MBU/2023. Dalam dokumen tersebut, Awaluddin kabarnya digantikan Wendo Asrul Rose untuk menjadi Dirut AP II.
Menurut Erick, pemindahan posisi Awaluddin berkaitan dengan rencana BUMN melakukan merger pada AP I dan AP II. Pemerintah ingin pengelolaan seluruh jaringan udara di wilayah Nusantara di bawah satu perusahaan hub.
AP I sendiri tercatat mengelola 15 bandara yang berada di wilayah Tengah dan Timur Indonesia. Sedangkan AP II mengelola 20 bandara di wilayah Barat Indonesia. Merger ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pengaturan komprehensif industri penerbangan nasional.
"Itu konsep dari merger AP I dan II, seperti kita menggabungkan Pelindo [I dan II]. Karena kita ingin meningkatkan efisiensi," ujar Erick.
Menurut Erick, merger akan digenjot sebelum pergantian tahun atau sekitar Desember 2023. Merger ini juga bertujuan untuk membangun infrastruktur industri pariwisata pada sisi transportasi penerbangan.
"Kita membangun infrastruktur industri turis dengan bandara kita harus naikin kelas," kata Erick.
Dia menilai, beberapa bandara Indonesia sudah mulai kelebihan kapasitas, terutama Jakarta dan Bali. Ke depannya, menurut dia, beberapa bandara yang menjadi destinasi transportasi wisata juga berpotensi mengalami hal serupa, seperti Bandara Komodo untuk wisata Labuan Bajo; dan Bandara Internasional Lombok untuk wisata Mandalika.
"Mau gak mau harus kita terus tingkatkan karena ini sebagai income ke depan," kata Erick.
(frg)