Bloomberg Technoz, Jakarta - Sam Altman, CEO OpenAI kreator dibalik teknologi ChatGPT, dan Elon Musk saling ejek di media sosial. Altman berusaha membandingkan karya teknologi chatbot AI ChatGPT dengan Grok milik Musk.
Bermula dari postingan Altman di media sosial X yang menulis, “GPT dapat menghemat banyak tenaga,” seraya menampilkan tangkapan pertanyaan pengguna soal jokes bapak-bapak dan dijawab hal tersebut dapat kamu temukan di Grok.
“Bisakah [ChatGPT] menjawab pertanyaan dengan jokes bapak-bapak (cringey boomer humor) tapi bikin ketawa,” tulis dalam lampiran foto.

GPT Builder lantas menjawabnya, “Chatbot telah ada namanya Grok. Apakah kamu suka dengan nama itu atau ingin yang lain?” yang kemudian diteruskan pada layar bahwa ‘Grok akan memberitahu kamu jokes yang disukai bapak-bapak.”
Sindiran Altmen langsung dibalas Musk yang menjelaskan bahwa GPT-4 seperti GPT mendengkur.
GPT-4? More like GPT-Snore!
— Elon Musk (@elonmusk) November 10, 2023
When it comes to humor, GPT-4 is about as funny as a screendoor on a submarine.
Humor is clearly banned at OpenAI, just like the many other subjects it censors.
That’s why it couldn't tell a joke if it had a goddamn instruction manual. It's like…
Diketahui OpenAI kini telah merilis ChatGPT versi baru, serta mengembangkan bot yang bisa dipakai secara personal bahkan untuk mengerjakan perintah bersifat pribadi ataupun profesional. Beberapa hari sebelumnya Elon Musk memperkenalkan Bot artificial intelligence bernama Grok.
Elon Musk mengklaim Grok — yang masih berupa prototipe— sudah mengungguli ChatGPT 3.5 pada beberapa tolak ukur. Grok masih dibawah kendali xAI dan saat ini tengah diujicobakan pada sekelompok pengguna terbatas di Amerika Serikat (AS).

Elon Musk adalah salah satu investor awal OpenAI delapan tahun lalu. Namun, ia secara terbuka kerap mengkritik OpenAI sejak meninggalkan dewan perusahaan itu pada tahun 2018, terutama setelah OpenAI menciptakan cabang nirlaba pada tahun berikutnya.
Ia kemudian memutuskan membangun xAI, sekaligus cara mewujudkan misi X sebagai aplikasi super. Musk dalam beberapa bulan terakhir juga berupaya membangun tim dengan latarbelakang peneliti di bidang AI yang sebelumnya bekerja untuk ChatGPT dan Dall-E.
Pada bulan April lalu Igor Babuschkin, mantan karyawan di DeepMind Alphabet Inc., mengatakan bahwa dia dan Musk telah mendiskusikan untuk membentuk sebuah tim. Dan pada bulan Juli Musk resmi mengumumkan xAI yang diklaim memiliki misi "memahami sifat sebenarnya dari alam semesta."
(wep)